Khotbah
Pernahkan
anda mengenal seseorang yang kelihatannyaselalu berada di tempat yang tepat diwaktu
yang tepat? Mereka selalu berjumpa dengan orang yang tepat di waktu yang tepar.
Mungkin di pusat perbelanjaan, di lift, atau di tempat kerja. Dan ini terjadi
di saat merek memerlukan extra finance, pekerjaan baru atau seorang pasangan
hidup. Mereka tidak sengaja berjumpa dengan orang-orang yang mau memberkati
mereka, atau melangkah ke situasi di mana mereka menerima berkat di waktu yang
tepat. Beberapa orang menyebut hal ini sebagai “divine interventions” atau
campur tangan intervensi ilahi.
Lalu,
pernahkan anda memikirkan mengapa orang-orang tertentu kelihatannya melangkah
ke dalam divine interventions ini lebih sering daripada orang-orang lainnya? Mereka
seakan memiliki magnet terhadap apa yang dunia katakan hoki atau luck. Tetapi ini
bukan hoki melainkan waktunya Tuhan. Tuhan mengetahui kebutuhan mereka sebagaimana
Tuhan mengetahui kebutuhan kita secara detail. Tuhan tahu kapan, dimana,
bagaimana, dan oleh siapa kebutuhan kita akan dipenuhi
Pengkhotbah
3:11 menuliskan, “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya…” Maukah anda
berada dalam saat Tuhan yang indah pada waktu-Nya?
Raja Salomo
adalah orang yang paling kaya yang pernah hidup di muka bumi ini. Di masa
sekarang tidak ada seorang pun yang pernah menyamai kekayaannya. Salomo adalah
putra raja Daud dan ia mengasihi Tuhan. Daud ingin mendirikan Bait Allah, namun
Salomolah yang berhasil mewujudkannya
Salomo menyampaikan
tentang waktu dan saat atau timing dalam Pengkhotbah 9:11-12. Perhatikanlah apa
yang Salomo sampaikan dengan pimpinan Roh Allah: “perlombaan kemenangan bukan
untuk yang cepat. Artinya, pemenang dalam suatu perlombaan tidak selalu orang
yang paling cepat. (orang lambat bisa berkata haleluya). Salomo juga menyatakan
bahwa: “keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat. Dengan kata lain pemenang
dari suatu pertarungan bukan serta merta yang mereka yang lebih kuat. (puji
Tuhan kata yang lemah). Kemudian Salomo juga menyatakan bahwa orang yang cerdas
bukanlah satu-satunya yang mendapatkan kekayaan: “juga roti bukan untuk orang
berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas. Berikut adalah pernyataan yang paing menarik: “ dan
karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu (timing) dan nasib
dialami mereka semua.”
No comments:
Post a Comment