Wednesday, 1 June 2016

khotbah (semoga bermanfaat)



Khotbah

                Pernahkan anda mengenal seseorang yang kelihatannyaselalu berada di tempat yang tepat diwaktu yang tepat? Mereka selalu berjumpa dengan orang yang tepat di waktu yang tepar. Mungkin di pusat perbelanjaan, di lift, atau di tempat kerja. Dan ini terjadi di saat merek memerlukan extra finance, pekerjaan baru atau seorang pasangan hidup. Mereka tidak sengaja berjumpa dengan orang-orang yang mau memberkati mereka, atau melangkah ke situasi di mana mereka menerima berkat di waktu yang tepat. Beberapa orang menyebut hal ini sebagai “divine interventions” atau campur tangan intervensi ilahi.
                Lalu, pernahkan anda memikirkan mengapa orang-orang tertentu kelihatannya melangkah ke dalam divine interventions ini lebih sering daripada orang-orang lainnya? Mereka seakan memiliki magnet terhadap apa yang dunia katakan hoki atau luck. Tetapi ini bukan hoki melainkan waktunya Tuhan. Tuhan mengetahui kebutuhan mereka sebagaimana Tuhan mengetahui kebutuhan kita secara detail. Tuhan tahu kapan, dimana, bagaimana, dan oleh siapa kebutuhan kita akan dipenuhi
                Pengkhotbah 3:11 menuliskan, “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya…” Maukah anda berada dalam saat Tuhan yang indah pada waktu-Nya?
                Raja Salomo adalah orang yang paling kaya yang pernah hidup di muka bumi ini. Di masa sekarang tidak ada seorang pun yang pernah menyamai kekayaannya. Salomo adalah putra raja Daud dan ia mengasihi Tuhan. Daud ingin mendirikan Bait Allah, namun Salomolah yang berhasil mewujudkannya
                Salomo menyampaikan tentang waktu dan saat atau timing dalam Pengkhotbah 9:11-12. Perhatikanlah apa yang Salomo sampaikan dengan pimpinan Roh Allah: “perlombaan kemenangan bukan untuk yang cepat. Artinya, pemenang dalam suatu perlombaan tidak selalu orang yang paling cepat. (orang lambat bisa berkata haleluya). Salomo juga menyatakan bahwa: “keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat. Dengan kata lain pemenang dari suatu pertarungan bukan serta merta yang mereka yang lebih kuat. (puji Tuhan kata yang lemah). Kemudian Salomo juga menyatakan bahwa orang yang cerdas bukanlah satu-satunya yang mendapatkan kekayaan: “juga roti bukan untuk orang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas. Berikut  adalah pernyataan yang paing menarik: “ dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu (timing) dan nasib dialami mereka semua.”

No comments:

Post a Comment